Label

Jumat, 13 Februari 2015

Belajar Not Balok Part 2

Salam Nada!
Yosha! Kemarin kita udah kenalan sama yang namanya not balok. Hari ini mari kita telanjangi yang namanya not balok, hahahah.
Kalo menurut saya pribadi, belajar not balok itu lebih gampang kalo berengan belajar piano, ato sebaliknya. Coba kita liat aja bentuk tuts piano:


Kesamaan antara piano dan staff yaitu letak not nya mutlak.



Biasanya kalo yang masih belajar piano, di tuts piano akan ditulisi not-not. Tapi yang salah kaprah, biasanya yang ditulis di tuts bukan C sampe C lagi, tapi 1 sampe 7 ato Do sampe Si. Padahal Do belum tentu di C. Dan letak C itu mutlak. Jadi curhat hahahah.
Wokeh! Kita lanjut ke cara penulisan not. Sebelum itu, kita harus tahu nilai-nilai not dulu ya.
Perhatikan pohon not atau not tree berikut:



Bulet-bulet paling atas, adalah not dengan nilai satu, lazimnya berdurasi 4 ketukan. Kemudian di pecah menjadi 2 dengan nilai masing-masing setengah. Kemudian ke bawah menjadi seperempat, seperdelapan, seperenambelas dan seterusnya. Begitupun durasi ketukannya juga semakin ke bawah semakin mencabang tergantung dengan birama yang digunakan

Ini dulu ya, mbok kalo kebanyaken malah mumet. Kita lanjut besok lagi.

Semoga bermanfaat.

Rabu, 11 Februari 2015

Belajar Not Balok Part 1

Salam Nada!
Apa kabar temen-temen?
Kali ini kita akan sama-sama belajar not balok. Not balok itu makhluk kayak apa sih? Mari kita belajar bareng-bareng.
Sebelum ke not balok, kita akan kenalan dulu dengan yang namanya not itu sendiri. Not merupakan singkatan dari notasi. Notasi adalah penggambaran tertulis dari music dengan pitch (tinggi rendah nada) tertentu.
Notasi ada dua macam. Not angka dan not balok. Not angka sesuai namanya ditulis dengan lambang angka-angka.
Not balok ditulis dengan bulatan-bulatan di sekumpulan 5 garis dan 4 spasi yang biasa disebut “Garis Paranada” sedangkan dalam istilah music biasa disebut dengan “Staff”.
Dalam penulisannya nati, angka di samping staff tidak ditulis yak, itu hanya sebagai tanda bahwa garis dan spasi dihitung dari bawah.
Di setiap awal staff selalu ditulis tanda kunci, dalam istilah music disebut “Clef”. Tanda kunci atau clef ada 3 macam, yaitu G, F dan C. Tanda kunci G disebut “Treble Clef”. Tanda kunci F disebut “Bass Clef”. Dan tanda kunci C disebut “Tenor”. Namun yang lazim digunakan hanya G dan F.
Treble Clef:

Bass Clef:

Di partitur piano, digunakan gabungan dari keduanya, Treble clef dan Bass clef dan disebut Grand Staff.



Ada yang menyebut bahwa treble untuk tangan kanan dan bass untuk tangan kiri pada permainan piano. Dan itu SALAH kaprah.
Untuk penulisan sendiri, seperti berikut:

Penulisan notasi dari C ke C lagi, letaknya sudah mutlak, jadi ketika G ditulis di staff treble, terletak di garis ke 2. JIka ditulis di grand staff kira-kira seperti ini:


Kalo kita lihat, penulisan C dan E yang paling kiri tertulis di luar garis. Untuk penulisan di luar garis dapat digunakan “Garis Bantu” atau “Leger Line”. Garis bantu dapat digunakan 3-5 garis sesuai kebutuhan.
Dalam music modern, dikenal sejumlah not yaitu, C, D, E, F, G, A, B, C. Urutan dari C ke C lagi disebut 1 Octave.
Oya sampe lupa, sebelum kebablasen, kita kenalan dulu deh sama not balok.



Untuk not-not yang memiliki bendera dapat digabungkan.

Yosh! Sekian dulu pembahasan kali ini. Besok kita belajar lagi :)

Selasa, 10 Februari 2015

Tekhnik Vocal

Salam Nada!!!
Panas-panas kayak gini enaknya di-nina bobok-in sama lagu-lagu lembut J apa lagi kalo suara penyanyinya merdu :D
Ngomongin soal suara merdu dan nyanyi, pembahasan kali ini adalah “vocal”.
Sebenernya vocal itu apa sih? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, vocal adalah suara. Suara yang dihasilkan oleh pita suara yang terbuka. Temen-temen inget kan pelajaran Bahassa Indonesia dulu pas SD? Ada istilah vocal dan konsonan. Vocal itu dicirikhaskan dengan pita suara yang terbuka, sedangkan konsonan adalah suara yang dihasilkan dari pita suara yang tertutup. Vocal sendiri berasal dari bahasa latin vocalis yang artinya bersuara.
Kemudian kita mengenal istilah teknik vocal yang merupakan cara manusia untuk membuat suara menjadi indah dan enak didengar. Ada beberapa teknik vocal, antara lain:
1.      Artikulasi: cara pengucapan kata demi kata yang baik dan benar.
2.      Pernafasan: Pernafasan yang baik saat menyanyi adalah bagaimana si penyanyi dapat menghirup udara sebanyak-banyaknya, menyimpannya kemudian mengeluarkannya sedikit-demi sedikit sesuai dengan kebutuhan. Teknik pernafasan yang tepat untuk penyanyi adalah teknik pernafasan diafragma.
3.      Phrasering: pemenggalan kata-kata sesuai aturan yang berlaku sehingga mudah dimengerti.
4.      Sikap badan yang baik untuk menyanyi bisa dengan duduk dan bisa dengan berdiri asal tidak mengganggu pernafasan.
5.      Resonansi: usaha untuk memperindah suara dengan memanfaatkan rongga udara yang bergetar di sekitar mulut dan tenggorokan.
6.      Vibrato: usaha memperindah lagu dengan memberi gelombang suara yang teratur, biasanya di akhir kalimat.
7.      Improfisasi: memperindah lagu dengan cara menambah atau mengurangi melodi lagu secara professional.
8.      Intonasi: tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau.
Syarat-syarat terbentuknya intonasi:
1.      Pendengaran yang baik.
2.      Kontrol pernafasan.
3.      Rasa musical.
Ok temen-temen. Ini dulu ya, semoga bermanfaat :)
Ditunggu request-an selanjutnya :)
Salam Nada!

Sumber: http://andimusicgitar.blogspot.com/2012/02/definisi-vocal.html

Sabtu, 07 Februari 2015

SEMINAR URGENSI PENDIDIKAN SENI BAGI PENGEMBANGAN KARAKTER dan SOSIALISASI BRANDING IAIN PURWOKERTO

Salam Nada!
Apa kabar teman-teman? Semoga kesehatan dan keberuntungan selalu menyertai kita semua, amin.
Hari ini, Sabtu 07 Februari 2015, IAIN Purwokerto mengadakan seminar dengan tema ”URGENSI PENDIDIKAN SENI BAGI PENGEMBANGAN KARAKTER dan SOSIALISASI BRANDING IAIN PURWOKERTO”. Seminar tersebut selain sebagai sosialisasi branding IAIN Purwokerto yang mengalami pembaharuan seiring dengan alih status dari STAIN menjadi IAIN juga memaparkan tentang pentingnya seni bagi perkembangan anak. Dalam seminar tersebut, IAIN Purwokerto mendatangkan narasumber yang luar biasa yaitu, Drijastuti Yogyaningrum, S.Sn., M.A yang merupakan pakar seni music asal Purwokerto yang juga merupakan dosen seni music di UNY. Narasumber yang kedua yaitu Heru Kurniawan, S.Pd., M.A yang merupakan pakar sastra dari Purwokerto juga merupakan dosen di IAIN Purwokerto serta owner Rumah Kreatif Wadas Kelir. Seminar sekaligus sosialisasi tersebut selain mengundang Lembaga Kemahasiswaan dan Unit Kegiatan Mahasiswa IAIN juga mengundang SMA, SMK dan MA se-Banyumas, Purbalingga dan Banjarnegara.
Mengacu pada tema, materi yang dipaparkan oleh pemateri tidak jauh dari seni terutama music. Pada awal pembahasan, pemateri menyinggung masalah Hymne dan Mars. Mars merukan jenis lagu yang sering digunakan untuk mengiringi parade, baris/gerak jalan dan marching band. Mars diciptakan dengan tujuan untuk member semangat, riang dan menghentak-hentak. Sedangkan Hymne yang merupakan lagu  pujian, memberi kesan agung/megah dan rasa syukur. Pada intinya apapun jenis musiknya jika dikemas dengan baik, akan dapat membawa suasana, sekalipun sebuah lagu itu sangat sederhana.
Seni itu sangat berperan dalam pembentukan karakter.  Pemateri menjelaskan bahwa jenis music tertentu mempengaruhi karakter seseorang. Seni merupakan apresiasi terwujud berupa: cerdas, karakter dan kreatif. Cerdas yaitu sistem komputasi kemampuan yang ada dalam diri manusia dalam mengatasi masalah. Sastra mengajari penyelesaian berbagai kasus dalam kehidupan. Kreatif merupakan aktualisasi cerdas dalam sikap untuk menyelesaikan persoalan. Menyelesaikan persoalan dengan berbagai aktivitas yang intensif-kreatif. Karakter merupakan pembentukan sifat terpuji oleh sikap dan pengetahuan yang intensif.  Terbentuknya karakter yang baik jika sering berkreasi menyelesaikan persoalan denga reatif-inovatif. (ruki)

Niteni, Nrungokna, Nambah-Nambaih (Ki Hajar Dewantara)